Rabu, 14 Maret 2012

sejarah alat musik gendang

 
Gendang biasanya dipakai untuk mengiringi permainan gitar dambus, campak, atau bedaek. Gendang juga dipakai untuk mengiringi arak-arakan penganten, upacara menyambut tamu, dan lain-lain. Keberadaan gendang dalam sejarah musik Melayu sudah lama ada seiring dengan perkembangan musik Melayu.

Cara Pembuatan

Pada zaman dahulu, sewaktu menebang hutan/ membuka Ume, masyarakat memilih kayu untuk dibuat gendang. Adapun kayu yang dipakai biasanya adalah kayu kenanga hutan. Namun pada masa sekarang kayu kenanga hutan sudah sulit ditemukan, maka masyarakat banyak menggunakan kayu Cempedak ataupun kayu lain yang dianggap kuat dan dapat mengeluarkan suara yang bagus.

Adapun untuk membuat gendang, dipilih pohon dengan lingkaran kayu yang besar, kemudian dipotong + 30/35-45 cm. Kayu tersebut dilubangi dengan pahat sehingga tipis, pada bagian muka tempat menempel kulit, dibuat agak tipis + setebal ibu jari.  Pada bagian belakang dibuat tebal dan diberi lingkaran setebal + 1½ jari atau 2 jari. Gunanya untuk menahan suara agar bergema  di dalam lalu keluar suara yang bulat. Sehingga gemanya kedengaran  dari kejauhan.
 
Jenis-Jenis Gendang

Jenis- jenis gendang antara lain :

1.    Gendang Biasa
       Ada yang menyebutnya gendang tiong atau gendang campak. Gendang ini memiliki Tawangan (Silinder tabung) yang panjang, bervariasi antara 20  40 cm. Sementara garis tengah dalamnya disesuaikan dengan panjang tawangan. Bentuk tawangan lurus, yaitu bagian ujung sama besarnya dengan pangkalnya. Disalah satu ujung tawangan dipasang membran dari kulit kambing.

Untuk mendapatkan suara bass biasanya orang menggunakan kulit sapi dan dipasang pada tawangan yang lebih besar. Membran gendang ini tidak dipasang permanen, melainkan diikat dengan rotan sedemikian rupa sehingga dapat dikencangkan atau dikendorkan sesuai dengan keinginan. Gendang ini dipakai dalam musik campuran, misalnya : Betiong, musik campak, bekubang atau bepesen dengan jumlah gendang disesuaikan dengan keperluannya. Dipukul dengan tangan kosong atau memakai pemukul dari rotan/kayu.

2.    Gendang Hadrah
      Gendang ini mempunyai tawangan berukuran antara 15-30 cm. Membrannya memakai kulit kambing yang dipaku secara permanen pada tawangan. Disekeliling lingkaran tawangan terdapat tiga lubang untuk memasang giring-giring dari logam. Seperangkat gendang ini dapat dimainkan apabila ada minimal 3 buah gendang dengan nada suara yang berbeda, dimainkan dengan memukul membran menggunakan tangan kosong. Dipakai pada acara arak-arakan penganten, upacara menyambut tamu, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar